POPM Filaraisis 2018

KOTA PEKALONGAN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekalongan menggelar minum bersama obat filariasis dalam kegiatan sepeda sehat K3 di Kecamatan Pekalongan Selatan, Jumat (21/9). Minum obat bersama dilakukan secara serentak oleh Walikota Pekalongan, Moch Saelany Machfudz bersama beberapa perwakilan FKPD, sejumlah pejabat Pemkot Pekalongan dan siswa sekolah.

Program Pemberian Obat Massal Pencegahan (POMP) Filariasis tahun ini, merupakan pengulangan tahun kedua yang dimulai tahun 2017 lalu. Kota Pekalongan wajib mengulang program POMP Filariasis karena setelah melaksanakan selama lima tahun berturut-turut masih ditemui angka mikor filaria rate diatas 1%.

Untuk itu demi menuntaskan program pengulangan tahun ini, Dinkes akan menggerakkan seluruh elemen masyarakat hingga ke tingkat bawah untuk menggelar minum obat bersama dalam setiap event tertentu. “Kita upayakan menggandeng komunitas masyarakat agar dalam setiap kegiatan atau event bisa diselipkan minum obat filariasis bersama,” jelas Kepala Dinkes, Slamet Budiyanto.

Selain melalui komunitas, Dinkes juga bekerjasama dengan Dinas Pendidikan untuk mewajibkan sekolah melaksanakan minum obat bersama. “Kegiatan ini untuk memastikan cakupan minum obat di masyarakat bisa meningkat dan mencapai target yakni di atas 80 persen. Program POMP Filariasis akan digelar sampai Oktober mendatang,” tambahnya.

Mengenai pelaksanaan tahun lalu, berdasarkan hasil evaluasi dikatakan Slamet Budiyanto cakupan pemberian obat sudah mencapai angka 83 persen. Namun berdasarkan evaluasi balai besar Yogyakarta tingkat minum obat di masyarakat baru mencapai 74 persen. “Padahal paling tidak agar aman cakupan minum obat mencapai di atas 80 persen,” katanya.

Jika dalam dua tahun pengulangan program POMP Filariasis Kota Pekalongan masih dianggap gagal, maka harus kembali dilakukan pengulangan pada tahun 2020 dan 2021. “Kami tentu berharap tidak diulang kembali. Sehingga berbagai upaya sudah digencarkan agar tingkat minum obat bisa sesuai target,” ucapnya.

Walikota Pekalongan, Moch Saelany Machfudz menambahkan, upaya untuk menggencarkan minum obat filariasis akan dilakukan bersama seluruh elemen masyarakat. Pihaknya juga akan menerjunkan seluruh tenaga medis di Kota Pekalongan untuk mendatangi rumah warga dan meminta untuk meminum obat.

“Sebenarnya ini ringan kok, hanya satu tahun sekali saja. Karena penyakit kaki gajah ini bukan penyakit main-main sehingga dalam penanganannya pun tidak bisa main-main. Penderita bisa lumpuh ketika menderita penyakit ini, aktivitasnya tergangu dan tidak bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jadi ini memang harus benar-benar dipastikan agar masyarakat meminum obat filariasis,” tandasnya. (nul)

< copy@Radar Pekalongan >