Dinkes Laksanakan Pengawasan Pangan Takjil Di Kota Pekalongan

Untuk memantau dan mengawasi keamanan pangan siap saji yang beredar di masyarakat, Dinas Kesehatan Kota Pekalongan pada bulan Maret 2024 menyelenggarakan pengawasan / sidak pangan takjil di Kota Pekalongan. Kegiatan yang dilakukan secara rutin setiap bulan ramadhan tersebut bertujuan untuk melindungi dan menjamin keamanan pangan takjil yang dijual ke masyarakat.

Sidak takjil tahun 2024 ini menyasar seluruh pedagang takjil di Kota Pekalongan, namun tidak semua jenis takjil dilakukan pemeriksaan. Sebanyak 4 tim dikerahkan untuk melakukan pengambilan dan pemeriksaan pada 200 sampel makanan yang dicurigai menggunakan pengenyal boraks dan pengawet formalin seperti bakso, sempolan, tempura, tahu, mie dan makanan atau minuman yang menggunakan pewarna seperti sirup, selai, bubur, krupuk dll.

Hasilnya dari 200 sampel makanan yang diuji, ditemukan 4 sampel makanan yang positif mengandung boraks yaitu 2 sampel mie kenyol, 1 sampel sempolan, dan 1 sampel krupuk gendar. Selain itu juga ditemukan 1 sampel positif mengandung pewarna berbahaya rhodamin yaitu pada krupuk usus warna warni. Untuk itu masyarakat diharapkan lebih selektif lagi dalam memilih pangan takjil. Hindari pangan yang berwarna mencolok dan memiliki tekstur yang terlalu kenyal.

Temuan pangan yang positif mengandung bahan kimia berbahaya ini akan ditindaklanjuti secara terpadu oleh tim Jejaring Keamanan Pangan Terpadu (JKPT) Kota Pekalongan untuk dilakukan pembinaan dan pengawasan. Harapannya baik pedagang maupun masyarakat semakin peduli terhadap keamanan makanan yang akan dikonsumsi.